Senin, 02 April 2012

Sabdo pandito Ratu


''SURO DIRO JAYANINGRAT LEBUR DENE PANGASTUTI''

NYOWO GADUHAN !
BONDO TITIPAN !
PANGKAT SAMPIRAN !

SUGIH TANPO BONDO !
DIGDOYO TANPO AJI !
NGLURUG TANPO BOLO !
MENANG TANPO NGASORAKE MUSUH !

''HENENG HENING HENUNG IKU MAHANANE DADI"

"JALMO LIPAT SEPRAPAT TAMAT''






 
TENTANG SABDO PANDITO RATU 
Sabdo pandito ratu adalah kemampuan seseorang yang dimiliki setelah seseorang menempuh lelaku misalnya lelaku dari keilmuan ghoib , lelaku sabar, lelaku zuhud ( orang yang berusia sekitar 60 tahun keatas yang sudah pension dan tidak mengumpulkan harta/tidak tertarik duniawi) atau seorang karena titisan leluhur yang waskita , dimana kemampuan ini adalah berupa ucapan atau tulisan atau hasil cipta semedi yang akan dikabulkan oleh tuhan dengan sungguh – sungguh sehingga menjadi sebuah kenyataan (ghoibul wujud / ghoib yang telah berwujud ) yang akan terjadi saat itu juga atau beberapa waktu kemudian. Ketika Malin Kundang di sabda Ibunya menjadi batu berserta kapal dan hartanya bukan termasuk sabdo pandito ratu melainkan karena dosa kedurhakaan seorang anak kepada ibunya sendiri, karena orang tua yang baik tidak akan sembarangan berucap kepada anak sendiri seperti sebuas-buasnya harimau tidak akan memakan anaknya sendiri.
Kemampuan ini umumnya adalah dimiliki raja-raja dijaman Mataram Kuno, jaman Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Majapahit , Masa Walisanga ( Masa Giripura), tetapi di Jaman Mataram Islam pada tahun +/-1600 kemampuan ini sangat langka, Kemampuan para leluhur di jaman itu adalah karena bertirakat bertahun-tahun sehingga menghasilkan kemampuan mistik yang dahsyat.
Sabdo=ucapan/omongan
Pandhito=orang yang dekat dengan Tuhan/ahli agama
Ratu=penguasa/raja/presiden

Sabdo pandhito ratu=ucapan seorang penguasa yang dekat dengan Tuhan,tidak sekedar obral janji. Setiap ucapannya adalah benar dan setiap janjinya adalah tepat. Khalifah Umar bin Khattab salah satunya.

0 komentar:

Posting Komentar